Karya ilmiah populer tentang bencana
Musim gugur akan hadir setelah musim semi. Namun, korban akan relatif kecil bila kita bersiap diri sebelum hal terburuk terjadi. Musim bencana (walaupun tidak terjadwal) akan selalu hadir, apakah letusan gunung berapi dan/atau gelombang tsunami. Negeri kita dikelilingi oleh cincin api ( ring of fire). Walaupun membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Bahkan, dalam kondisi bencana alam terburuk sekalipun, selalu ada anugerah setelahnya. Segalanya bergantung pada cara kita menyikapinya. Ia hanya mengkonfirmasi perintah yang kita berikan. Ia tidak pernah menentang apa pun yang kita katakan. Oleh sebab itu, berhati-hatilah ketika mengisi pikiran alam bawah sadar kita. Apa pun yang kita isi kedalamnya, ia dengan segera percaya dan mematuhinya.
Kita adalah ‘boss’ bagi pikiran alam bawah sadar kita. Bila kita menanamkan sesuatu yang baik, kita akan menuai yang baik. Namun, suasana hati kita sangat bergantung pada apa yang kita tanamkan ke pikiran bawah alam sadar kita. Terlepas apa pun yang terjadi di sekitar kita. Bila setiap diri kita mampu melihat sesuatu yang positif dan baik dari setiap keadaan, maka kita adalah orang yang paling bahagia yang hidup saat ini. Hindari menyalahkah keadaan diluar diri kita. ’ Secara bebas diterjemahkan, ‘ Musim gugur adalah musim semi kedua ketika setiap daun berganti bunga.’ Seperti quote yang disampaikan oleh Albert Camus, seorang penulis, jurnalis, dan dramawan kelahiran Perancis – Algeria, hidup dalam rentang tahun 1913-1960, ‘ Autumn is a second spring when every leaf is a flower.